SEJARAH MOBIL HONDA CIVIC (DELUXE/EXELENT)



Mungil, irit dan tangguh, itulah “image” yang tertanam di benak banyak orang apabila menyebut “Honda Civic” generasi pertama.

Mobil ini diperkenalkan pertama kali pada bulan Juli 1972 dengan model Coupe 2 pintu, kemudian Hatchback 3 pintu pada bulan September dan model station wagon-nya.


Dimensinya memang berukuran kecil, akan tetapi interiornya cukup luas karena menerapkan mesin melintang serta system penggerak roda depan seperti mobil Moris Mini dari Inggris.

Versi awal dari Honda Civic ini sangatlah sederhana, hanya dilengkapi dengan radio AM, Heater yang belum sempurna, bucket seat reclining, trim-nya dari busa yang dilapisi plastic, wiper dua kecepatan serta velg besi yang dicat (painted steel rim)yang dilengkapi tutup lubang velg (wheel nut cap) yang di-chrome. Mesinnya adalah 4 silinder segaris dengan kapasitas 1.169 cc, dengan rem yang dilengkapi dengan front power disc brake.

honda-civic-station-wagon-1978Nama “Civic” diambil dari istilah bahasa inggris yang berarti “sesuatu yang berhubungan dengan penduduk, kota, dan relasi antar penduduk”.

Karena itulah Pabrikan Honda melalui Civic selalu berusaha mewujudkan “mobil untuk semua orang” dan “mobil untuk dunia”.


Penggunaan nama ini ternyata tidak sia-sia, penjualan Honda Civic ini berjalan dengan baik, bahkan di Amerika Serikat yang pada saat itu menjadi barometer otomotif dunia. Civic adalah model paling laris produksi dari pabrikan Honda, total penjualannya menyumbang 30% dari seluruh penjualan Honda. Dalam 33 tahun, lebih dari 16 juta unit dipasarkan. Setiap tahun lebih dari 500,000 unit dipasarkan. Dalam sejarahnya Civic sering dimanfaatkan Honda untuk memperkenalkan teknologi-teknologi terbarunya dan generasi mendatang juga akan tetap demikian

honda-civic-hatchbackHal tersebut menjadi suatu fenomena yang cukup unik karena pengguna mobil Amerika pada waktu itu lebih mengingini sedan besar dengan mesin yang sangat bertenaga, satu hal yang bertolak belakang dengan Honda Civic.

Rupanya, sebelum meluncurkan Honda Civic di Jepang dan Amerika, pabrikan Honda telah melakukan riset dan pengembangan habis-habisan untuk menciptakan sebuah mesin mobil yang irit bensin dan mengeluarkan emisi yang minimal, hal ini dipicu oleh aturan Pemerintah Jepang yang dikeluarkan pada tahun 1966, yang mengatur dengan sangat ketat hasil gas buang dari semua kendaraan bermotor.

Peraturan ini ternyata membawa hikmah, setelah Amerika Serikat turut mempromosikan udara bersih dan memberlakukan aturan gas buang kendaraan bermotor pada tahun 1970 yang lebih ketat daripada di jepang.

honda_civic_cvcc_1973Aturan emisi gas buang di Amerika Serikat, memang memaksa pembuat mobil menambah pompa smog dan catalytic converter pada mesin-mesin mobil, sehingga menaikkan harga jual mobilnya.

Namun Honda Civic dapat mengatasi masalah ini, pada tahun 1975 Honda Civic telah merancang mesin CVCC (Compound Vortex Controlled Combustion) yang dapat lolos dari uji emisi gas buang tanpa perlu menambahkan catalytic converter pada mesinnya, dan juga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar. Honda Civic menjadi mobil pertama yang memenuhi standar Clean Air Act tahun 1970 tanpa catalytic converter.


Ini membuktikan bahwa strategi riset Honda Motor Co. untuk mengefisienkan proses pembakaran lebih sukses daripada sekedar mengutak-atik sistem pembuangan, seperti yang dilakukan produsen otomotif USA.

Terobosan teknologi CVCC ternyata menggiurkan produsen otomotif Amerika yaitu Ford Motor Co. Perusahaan ini bahkan tanpa malu-malu mengundang project leader Shoichiro Irimajiri untuk membantu mendisain mesin V8 5.7 liter dengan teknologi CVCC.

Selain itu, krisis Minyak yang melanda dunia pada tahun 1973, menyebabkan permintaan kendaraan yang efisien dalam penggunaan bahan bakar menjadi sangat tinggi. Perusahaan-perusahaan di Amerika terlambat mengantisipasi hal ini sehingga menaikkan penjualan Honda Civic, menaikkan reputasi Honda, dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap Honda.

SEJARAH MOBIL HONDA CIVIC (DELUXE/EXELENT)



Mungil, irit dan tangguh, itulah “image” yang tertanam di benak banyak orang apabila menyebut “Honda Civic” generasi pertama.

Mobil ini diperkenalkan pertama kali pada bulan Juli 1972 dengan model Coupe 2 pintu, kemudian Hatchback 3 pintu pada bulan September dan model station wagon-nya.


Dimensinya memang berukuran kecil, akan tetapi interiornya cukup luas karena menerapkan mesin melintang serta system penggerak roda depan seperti mobil Moris Mini dari Inggris.

Versi awal dari Honda Civic ini sangatlah sederhana, hanya dilengkapi dengan radio AM, Heater yang belum sempurna, bucket seat reclining, trim-nya dari busa yang dilapisi plastic, wiper dua kecepatan serta velg besi yang dicat (painted steel rim)yang dilengkapi tutup lubang velg (wheel nut cap) yang di-chrome. Mesinnya adalah 4 silinder segaris dengan kapasitas 1.169 cc, dengan rem yang dilengkapi dengan front power disc brake.

honda-civic-station-wagon-1978Nama “Civic” diambil dari istilah bahasa inggris yang berarti “sesuatu yang berhubungan dengan penduduk, kota, dan relasi antar penduduk”.

Karena itulah Pabrikan Honda melalui Civic selalu berusaha mewujudkan “mobil untuk semua orang” dan “mobil untuk dunia”.


Penggunaan nama ini ternyata tidak sia-sia, penjualan Honda Civic ini berjalan dengan baik, bahkan di Amerika Serikat yang pada saat itu menjadi barometer otomotif dunia. Civic adalah model paling laris produksi dari pabrikan Honda, total penjualannya menyumbang 30% dari seluruh penjualan Honda. Dalam 33 tahun, lebih dari 16 juta unit dipasarkan. Setiap tahun lebih dari 500,000 unit dipasarkan. Dalam sejarahnya Civic sering dimanfaatkan Honda untuk memperkenalkan teknologi-teknologi terbarunya dan generasi mendatang juga akan tetap demikian

honda-civic-hatchbackHal tersebut menjadi suatu fenomena yang cukup unik karena pengguna mobil Amerika pada waktu itu lebih mengingini sedan besar dengan mesin yang sangat bertenaga, satu hal yang bertolak belakang dengan Honda Civic.

Rupanya, sebelum meluncurkan Honda Civic di Jepang dan Amerika, pabrikan Honda telah melakukan riset dan pengembangan habis-habisan untuk menciptakan sebuah mesin mobil yang irit bensin dan mengeluarkan emisi yang minimal, hal ini dipicu oleh aturan Pemerintah Jepang yang dikeluarkan pada tahun 1966, yang mengatur dengan sangat ketat hasil gas buang dari semua kendaraan bermotor.

Peraturan ini ternyata membawa hikmah, setelah Amerika Serikat turut mempromosikan udara bersih dan memberlakukan aturan gas buang kendaraan bermotor pada tahun 1970 yang lebih ketat daripada di jepang.

honda_civic_cvcc_1973Aturan emisi gas buang di Amerika Serikat, memang memaksa pembuat mobil menambah pompa smog dan catalytic converter pada mesin-mesin mobil, sehingga menaikkan harga jual mobilnya.

Namun Honda Civic dapat mengatasi masalah ini, pada tahun 1975 Honda Civic telah merancang mesin CVCC (Compound Vortex Controlled Combustion) yang dapat lolos dari uji emisi gas buang tanpa perlu menambahkan catalytic converter pada mesinnya, dan juga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar. Honda Civic menjadi mobil pertama yang memenuhi standar Clean Air Act tahun 1970 tanpa catalytic converter.


Ini membuktikan bahwa strategi riset Honda Motor Co. untuk mengefisienkan proses pembakaran lebih sukses daripada sekedar mengutak-atik sistem pembuangan, seperti yang dilakukan produsen otomotif USA.

Terobosan teknologi CVCC ternyata menggiurkan produsen otomotif Amerika yaitu Ford Motor Co. Perusahaan ini bahkan tanpa malu-malu mengundang project leader Shoichiro Irimajiri untuk membantu mendisain mesin V8 5.7 liter dengan teknologi CVCC.

Selain itu, krisis Minyak yang melanda dunia pada tahun 1973, menyebabkan permintaan kendaraan yang efisien dalam penggunaan bahan bakar menjadi sangat tinggi. Perusahaan-perusahaan di Amerika terlambat mengantisipasi hal ini sehingga menaikkan penjualan Honda Civic, menaikkan reputasi Honda, dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap Honda.

SEJARAH MOBIL JIMNY II

n April 21, 2007, the Chilean duo of Gonzalo Bravo and Eduardo Canales drove their modified Suzuki Samurai (SJ413) up Ojos del Salado, past the previous record set by a Jeep at 6,646 meters (21,804 ft), setting a new record for the highest altitude attained by a four-wheeled vehicle at 6,688 meters (21,942 ft).
The Samurai in question benefitted from wheel, tire, and suspension changes, and a supercharged G16A 4-cylinder underhood. It was the third attempt for the two man team, after encountering weather difficulties on the first attempt and an engine fire in the second. The previous record holder's team led by Matthias Jeschke driving a Jeep Wrangler, left a sign reading "Jeep Parking Only: All others don't make it up here anyway". The Chilean team found the sign, blown down by strong winds, and brought it back to civilization as a souvenir.
This record was duly certified by the Guinness World Record in July 2007.

[edit]Kei history

Suzuki Jimny JA71 series
In January 1986 the JA71, a four-stroke, turbocharged and fuel-injected (F5A) 543 cc three-cylinder engine was introduced to complement the two-stroke SJ30. It used the upgraded interior from the Jimny 1300, which was simultaneously introduced to the SJ30. Power was 42 PS (31 kW), although this was increased to 52 PS (38 kW) in a November 1987 facelift by adding an intercooler. A non-intercooled, 38 PS (28 kW) engine was offered in the lowest spec Van version. At the same time, a glassed high-roof version ("Panoramic Roof") was added.[16]

[edit]660 cc Era

The JA71 was replaced in March 1990 by the new JA11 as new Kei category regulations took effect. Now with 657 cc on offer, the otherwise similarF6A engine only came with an intercooler and 55 PS (40 kW). A utilitarian van (HA), as well as more luxurious Hardtop, Convertible, and Panoramic Roof (HC, CC, EC) versions were on offer.[17] The suspension was also upgraded, while a longer front bumper meant that the foglights could be mounted in front of the grille rather than in it. In June 1991, power was increased to 58 PS (43 kW) and a year later power steering and automatic transmission became available for the first time. Top speed of this version was 120 km/h (75 mph).[9] In February 1995 power increased to 64 PS (47 kW), but production of the JA11 ended only nine months later with the introduction of the coil sprung JA12/22.

The Samurai continued for sale outside the United States (where the newer version is referred to as the 'Coily'), with a substantial update in November 1995. This included a coil spring suspension, though the live axles were retained. The rest of the truck was redesigned as well, with new seats, dashboard, steering wheel, and doors joining a more "macho" exterior.
The JA12 used the 657 cc F6A from the JA11 three-cylinder while the JA22 received the newly developed and more powerful K6A - although to abide by the Kei Jidosha regulations claimed output was 64 hp for both engines. The JB32 received the larger 85 hp, 1.3 litre G13BB 16-valve engine was slightly longer and wider due to bigger bumpers and fenders. This was the model seen in most export markets, although abroad it was usually equipped with the eight-valve, 70 hp G13BA engine instead.
Not all models were updated however, with the original narrow SJ410 still in production in some countries. While the third generation Jimny replaced the Jimny/Samurai in most markets after 1998, it still remains in production in India.



 Keindahan  memasuki senja, keemasan memasuki malam , tenggelam waktu nan sayang, habis tahun dan pengalaman, dan muncul cahaya baru sebagai  pertanda keagungan, kekusaan, serta kemegahan sang Pencipta 
Selamat tahun baru 2013.
Semoga sukses selalu...

SEJARAH MOBIL HOLDEN


Holden adalah perusahaan mobil didirikan di Australia pada tahun 1856 oleh James Alexander Holden. Holden sendiri masuk ke indonesia sekitar tahun 1965 dengan masuknya mobil Holden Premier dan Holden Kingswood. Holden menjadi divisi dari General Motors sejak tahun 1931 dan namanya sekarang adalah GM Holden, Ltd.
Saat ini Holden mengurusi wilayah operasi GM di kawasan Australasia. Mereka juga pernah memiliki kepemilikan sebagian dari GM Daewoo di Korea Selatan antara tahun 2002 dan 2009. Holden menawarkan produk-produk buatannya sendiri di pasar lokal, ditambah dengan produk-produk buatan GM lain yang diimpor dari luar.
Semua kendaraan Holden yang diproduksi di Australia diproduksi di Elizabeth di Australia Selatan, dan mesinnya diproduksi di pabrik Fishermans Bend di Port Melbourne, Victoria. Pada awalnya, semua produksi dan perakitan ada di seluruh negara bagian di Australia, bersamaan juga dengan cabang GM di Selandia Baru yaitu Holden New Zealand yang mengoperasikan pabrik sampai tahun 1990. Konsolidasi produksi mobil di Elizabeth selesai tahun 1988, tapi beberapa operasi perakitan berlanjut di Dandenong sampai tahun 1996.
Meskipun jumlah ekspor Holden selalu berfluktuatif sejak tahun 1950-an, tapi sejak penjualan mobil besar di Australia semakin menurun, maka menjadikan perusahaan ini juga berekspansi di luar negeri untuk meningkatkan keuntungannya.

[sunting]Masuk ke Indonesia

Holden mulai dikenal di Indonesia semenjak masuknya Holden Gemini pada tahun 1981. Mobil jenis ini sempat dipakai oleh perusahaan taksi di hampir seluruh pelosok Pulau Jawa, termasuk Jakarta dan Bandung. Sampai sekarang, mobil jenis ini masih banyak ditemui di kota-kota besar. Selain Gemini, Holden juga memproduksi mobil jenis TORANACOMMODORESTATESMENTKINGSWOOD dan ASKA yang juga pernah masuk ke Indonesia.

[sunting]Sejarah

Pada tahun 1856 James Alexander Holden mendirikan kulit dan bisnis pelana di sudut King William dan Jalan Rundle di Adelaide, Australia Selatan. pada tahun 1885 itu dikombinasikan dengan kereta pembangun Henry Adolf Frost untuk menjadi terkenal "Holden dan Frost". Pada tahun 1910 Holden & Frost mulai pemangkasan kendaraan bermotor dan pada tahun 1914 mereka membangun pertama mereka dari bodi mobil untuk chassis Lancia impor. Kontrak besar diikuti tapi ironisnya kontrak besar pertama adalah untuk tubuh Dodge (pesaing kemudian).

[sunting]

BMW 328 TH 1938

Mobil Antik

Foto Mobil BMW 328 th 1938, difoto pada saat pameran Mobil Juli 2010
sumber kompas.com

clipping berita dari kompas.com


Tokyo, KompasOtomotif - Setelah  penjualan turun sampai 49 persen  pada September lalu, Toyota Motor Corporation terpaksa memutuskan menghentikan sementara kegiatan produksi p barik di Tanjing, utara China, mulai pekan depan. Setimen negatif terhadap produk Jepang masih kuat berhembus di kalangan warga China karena ketegangan kedua pemerintahan masih berlangsung.
Nikkei kemairn (16/10/2012) memberitakan, Toyota berencana memangkas setengah dari total produksi Oktober ini di negara tersebut dan kemugkinan akan terus berlanjut sampai beberapa bulan mendatang.
Dua dari tiga lini produksi yang merakit Crown dan Reiz di  pada pabrik Tianjin mulai dihentikan pada 22 Oktober. Lini  ketiga yang memproduksi Vios cuma dihentikan dua hari pada 22 dan 26 Oktober. Sepanjang tahun lalu, pabrik ini memproduksi 500.000 unit atau mencapai kapasitas penuh.
Aksi boikot dan protes warga China yang berlangsung September lalu melumpuhkan penjualan semua produk Jepang. Perebutan pulau Diaoyu menurut China atau Senkaku (Jepang) di Laut China Selatan mengusik nilai nasionalisme warga melakukan protes besar-besaran. Aksi itu bahkan sampai mengakibatkan aksi anarki, merusak dan membakar produk Jepang.
 

clipping berita dari kompas.com


Tokyo, KompasOtomotif - Setelah  penjualan turun sampai 49 persen  pada September lalu, Toyota Motor Corporation terpaksa memutuskan menghentikan sementara kegiatan produksi p barik di Tanjing, utara China, mulai pekan depan. Setimen negatif terhadap produk Jepang masih kuat berhembus di kalangan warga China karena ketegangan kedua pemerintahan masih berlangsung.
Nikkei kemairn (16/10/2012) memberitakan, Toyota berencana memangkas setengah dari total produksi Oktober ini di negara tersebut dan kemugkinan akan terus berlanjut sampai beberapa bulan mendatang.
Dua dari tiga lini produksi yang merakit Crown dan Reiz di  pada pabrik Tianjin mulai dihentikan pada 22 Oktober. Lini  ketiga yang memproduksi Vios cuma dihentikan dua hari pada 22 dan 26 Oktober. Sepanjang tahun lalu, pabrik ini memproduksi 500.000 unit atau mencapai kapasitas penuh.
Aksi boikot dan protes warga China yang berlangsung September lalu melumpuhkan penjualan semua produk Jepang. Perebutan pulau Diaoyu menurut China atau Senkaku (Jepang) di Laut China Selatan mengusik nilai nasionalisme warga melakukan protes besar-besaran. Aksi itu bahkan sampai mengakibatkan aksi anarki, merusak dan membakar produk Jepang.
 

clipping berita dari kompas.com


Tokyo, KompasOtomotif - Setelah  penjualan turun sampai 49 persen  pada September lalu, Toyota Motor Corporation terpaksa memutuskan menghentikan sementara kegiatan produksi p barik di Tanjing, utara China, mulai pekan depan. Setimen negatif terhadap produk Jepang masih kuat berhembus di kalangan warga China karena ketegangan kedua pemerintahan masih berlangsung.
Nikkei kemairn (16/10/2012) memberitakan, Toyota berencana memangkas setengah dari total produksi Oktober ini di negara tersebut dan kemugkinan akan terus berlanjut sampai beberapa bulan mendatang.
Dua dari tiga lini produksi yang merakit Crown dan Reiz di  pada pabrik Tianjin mulai dihentikan pada 22 Oktober. Lini  ketiga yang memproduksi Vios cuma dihentikan dua hari pada 22 dan 26 Oktober. Sepanjang tahun lalu, pabrik ini memproduksi 500.000 unit atau mencapai kapasitas penuh.
Aksi boikot dan protes warga China yang berlangsung September lalu melumpuhkan penjualan semua produk Jepang. Perebutan pulau Diaoyu menurut China atau Senkaku (Jepang) di Laut China Selatan mengusik nilai nasionalisme warga melakukan protes besar-besaran. Aksi itu bahkan sampai mengakibatkan aksi anarki, merusak dan membakar produk Jepang.
 

klipping berita dari compas.com


Chachoengsao, KompasOtomotif - Pabrik perakitan Toyota terbakar di Ban Pho, Provinsi Chachoengsao, Thailand, Minggu malam (23/12/2012). Sumber api berasal tangki oli mesin berkapasitas 30.000 liter yang meledak di gudang penyimpanan, mengakibatkan estimasi kerugian mencapai 15 juta bath atau Rp 4,7 miliar.
Menurut Bangkok Post, hari ini (24/12/2012), kebakaran yang menghancurkan bangunan itu butuh tiga jam untuk memadamkan api. Namun, api membesar lagi pukul 01.00 waktu setempat dan butuh dua jam pemadamannya.
Gubernur Chachoengsao, Rerngsak Mahawinijchaimontri langsung menggelar jumpa pers, dini hari tadi. Dijelaskannya, api berkobar di bagian depan gerbang gedung pusat suku cadang Toyota Asia Pasifik berjarak 800 meter dari pabrik perakitan. Tapi, api tidak sampai merusak gedung penyimpanan suku cadang. Kondisi ini  tidak akan mempengaruhi produksi Toyota.
Berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, saat terjadi kebakaran, sejumlah mobil pemadam yang sudah tiba di lokasi kejadian, sebagian besar tidak diizinkan masuk.
Editor : Bastian

klipping dari compas.com

Datsun 120Y :  - Image
Jepang, KompasOtomotif — Dalam program peluncuran kembali merek Datsun, Nissan akan mengembangkan 6 model sekaligus. Mobil tersebut ditujukan buat pengemudi di negara-negara berkembang, seperti India, Rusia, dan Indonesia. Harganya, menurut bocoran dariWall Street Journal, antara 3.000 sampai 5.000 dollar AS atau setara dengan Rp 28,9 juta sampai Rp 48 juta.

Berarti, rekor Tata Nano sebagai mobil termurah di dunia akan terlibas oleh Datsun. Harga tersebut, katanya, hanya berlaku di India dan China. Kenapa Indonesia tidak disebutkan?

Hal ini mungkin berkaitan dengan strategi Nissan dalam memproduksi mobilnya. Produsen mobil Jepang itu menerapkan ketentuan (untuk sementara), di mana semua sumber yang berkaitan dengan produksi Datsun berasal dari negara pembuat dan dijualnya.

Langkah ini ditempuh Nissan dalam rangka penghematan biaya produksi. Tak cuma itu. Nissan juga tidak menerapkan standar keamanan yang ketat terhadap model yang diproduksi demi mendapatkan harga yang murah.

"Kalau mobil ini dibawa ke Amerika, harganya tidak akan menjadi 3.000 dollar AS," tegas CEO Nissan Carlos Ghosn dalam wawancara dengan Wall Street Journal. Ia mengatakan bahwa Datsun di masa mendatang akan modern dan menarik banyak pembeli. Datsun, kata Ghosn, dijadikan senjata "akselerator pertumbuhan" Nissan untuk bisa meraih 8 persen pangsa pasar dunia pada 2016.

Lagi Hit